Rabu, 20 Maret 2019

Perbedaan Perubahan Fisika Dan Kimia



Kita telah mengetahui bahwa setiap jenis zat dapat mengalami perubahan wujud zat. Pada pembahasan kali ini kita akan mengkaji lebih dalam perubahan zat (materi) tersebut, yaitu tentang perubahan fisika dan perubahan kimia.

Perbedaan Perubahan Fisika dan Kimia

Apa yang dimaksud dengan perubahan fisika dan apa yang dimaksud perubahan kimia? Materi dapat dibedakan berdasarkan sifat fisikanya dan sifat kimianya. 


Yang dimaksud sifat fisika suatu materi adalah sifat-sifat yang dapat diamati dengan panca indra. Sifat ini antara lain wujud zat, daya hantar panas, titik didih, titik lebur, dan daya hantar listrik.
Adapun sifat kimia suatu materi adalah sifat yang berkaitan dengan pembentukan zat baru.
Kedua sifat tersebut sangat penting ketika mempelajari perubahan fisika dan perubahan kimia suatu materi. Ketika mengalami perubahan, zat ada yang dapat kembali ke wujud semula misalnya lilin yang meleleh.
Namun, ada juga yang ketika mengalami perubahan, zat tersebut tidak dapat kembali ke wujud semula atau dapat dikatakan menghasilkan zat baru, misalnya kertas yang dibakar.
Perubahan yang tidak menghasilkan zat baru disebut perubahan fisika. Adapun perubahan yang menghasilkan zat baru disebut perubahan kimia.

Ciri-ciri perubahan fisika

Kita sudah mengetahui bahwa pada perubahan fisika tidak menghasilkan zat baru. Ada beberapa ciri yang menyertai pada perubahan fisika, yaitu antara lain mengalami perubahan wujud,
perubahan bentuk, dan perubahan suhu.
Contohnya adalah es batu yang semula padat dan berbentuk balok-balok kecil menjadi cair atau air. Hal itu karena es batu diberi kalor. Selanjutnya, air makin panas hingga mendidih dan menguap. Namun, uap itu dapat menjadi air lagi dan air dapat menjadi es batu lagi.



Ciri-ciri perubahan kimia

Pada perubahan kimia terbentuk zat baru. Zat baru yang terbentuk mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan zat asalnya. Zat baru tidak dapat dikembalikan ke zat asal (sebelum mengalami
perubahan). Hal itu terjadi karena partikel penyusun materinya berubah.
Contoh perubahan kimia, yaitu terjadinya karat pada besi dan nyala kembang api. Besi yang berkarat sangat sulit dikembalikan seperti sebelum berkarat. Begitu pula kembang api, setelah menyala tidak dapat dikembalikan seperti bentuk semula.
 Perbedaan perubahan fisika dan kimia
Untuk lebih jelasnya tentang perbedaan perubahan fisika dan kimia silahkan perhatikan tabel berikut ini!
Perbedaan  
Perubahan fisika
Perubahan kimia

Apa yang Berubah?

Pada perubahan fisika, umumnya yang berubah adalah wujud, ukuran,
warna, dan bentuk.. Wujudnya dapat berupa padat, cair, dan gas. Selain itu,
perubahan fisika juga membuat benda menjadi lebih kecil atau menjadi lebih
besar. Seperti perubahan batu menjadi butiran pasir.
Pada perubahan kimia, yang berubah adalah zatnya. Zatnya berubah
karena terdapat reaksi kimia. Reaksi itu bisa berupa oksidasi, pembakaran,
pencampuran zat, dll. Reaksi kimia akan membentuk zat jenis baru.

Penyebabnya?

Pada perubahan fisika, penyebabnya disebabkan oleh perubahan suhu
atau karena gaya. Seperti air (cair) yang didinginkan akan menjadi es (padat)
atau batu yang diberi gaya maka akan hancur membentuk beberapa batu yang
lebih kecil.
Pada perubahan kimia, penyebabnya adalah reaksi kimia. Reaksi kimia
membuat zat yang bereaksi membentuk zat baru. Reaksi itu dapat berupa
oksidasi, pembakaran, dll. Contohnya adalah pembusukan makanan atau
pembakaran kertas.
Bisa Kembali?
Wujud asli benda sebelum mengalami perubahan fisika bisa dikembalikan
dengan mudah. Misalnya air (cair) yang dibekukan bisa dirubah kembali menjadi
cair tanpa mengubah sifat, massa, dan volumenya. Contoh lain adalah pegas
yang bisa diperpanjang atau diperpendek kemudian dikembalikan seperti semula.
Wujud asli benda sebelum mengalami perubahan kimia tidak bisa
dikembalikan dengan mudah. Seperti contoh: kita tidak mungkin mengembalikan
kayu yang telah hangus dibakar menjadi seperti semula.


0 komentar:

Posting Komentar