Kita telah mengetahui bahwa setiap jenis
zat dapat mengalami perubahan wujud zat. Pada pembahasan kali ini kita akan mengkaji lebih dalam
perubahan zat (materi) tersebut, yaitu tentang perubahan fisika dan perubahan
kimia.
Perbedaan Perubahan Fisika dan Kimia
Apa yang
dimaksud dengan perubahan fisika dan apa yang dimaksud perubahan kimia? Materi
dapat dibedakan berdasarkan sifat fisikanya dan sifat
kimianya.
Yang dimaksud sifat fisika suatu materi adalah sifat-sifat yang dapat diamati dengan panca indra. Sifat ini antara lain wujud zat, daya hantar panas, titik didih, titik lebur, dan daya hantar listrik.
Yang dimaksud sifat fisika suatu materi adalah sifat-sifat yang dapat diamati dengan panca indra. Sifat ini antara lain wujud zat, daya hantar panas, titik didih, titik lebur, dan daya hantar listrik.
Adapun sifat
kimia suatu materi adalah sifat yang berkaitan dengan pembentukan zat
baru.
Kedua
sifat tersebut sangat penting ketika mempelajari perubahan fisika dan perubahan
kimia suatu materi. Ketika mengalami perubahan, zat ada yang dapat kembali ke
wujud semula misalnya lilin yang meleleh.
Namun, ada
juga yang ketika mengalami perubahan, zat tersebut tidak dapat kembali ke wujud
semula atau dapat dikatakan menghasilkan zat baru, misalnya kertas yang
dibakar.
Perubahan yang tidak
menghasilkan zat baru disebut perubahan fisika. Adapun perubahan
yang menghasilkan zat baru disebut perubahan kimia.
Ciri-ciri perubahan fisika
Kita sudah
mengetahui bahwa pada perubahan fisika tidak menghasilkan zat baru. Ada
beberapa ciri yang menyertai pada perubahan fisika, yaitu antara lain mengalami
perubahan wujud,
perubahan bentuk, dan perubahan suhu.
perubahan bentuk, dan perubahan suhu.
Contohnya
adalah es batu yang semula padat dan berbentuk balok-balok kecil menjadi cair
atau air. Hal itu karena es batu diberi kalor. Selanjutnya, air makin panas
hingga mendidih dan menguap. Namun, uap itu dapat menjadi air lagi dan air
dapat menjadi es batu lagi.
Ciri-ciri perubahan kimia
Pada
perubahan kimia terbentuk zat baru. Zat baru yang terbentuk mempunyai
sifat-sifat yang berbeda dengan zat asalnya. Zat baru tidak dapat dikembalikan
ke zat asal (sebelum mengalami
perubahan). Hal itu terjadi karena partikel penyusun materinya berubah.
perubahan). Hal itu terjadi karena partikel penyusun materinya berubah.
Contoh
perubahan kimia, yaitu terjadinya karat pada besi dan nyala kembang api. Besi
yang berkarat sangat sulit dikembalikan seperti sebelum berkarat. Begitu pula
kembang api, setelah menyala tidak dapat dikembalikan seperti bentuk semula.
Untuk
lebih jelasnya tentang perbedaan perubahan fisika dan kimia silahkan perhatikan
tabel berikut ini!
Perbedaan
|
Perubahan fisika
|
Perubahan kimia
|
Apa yang Berubah?
|
Pada
perubahan fisika, umumnya yang berubah adalah wujud, ukuran,
warna, dan bentuk.. Wujudnya dapat berupa padat, cair, dan gas. Selain itu, perubahan fisika juga membuat benda menjadi lebih kecil atau menjadi lebih besar. Seperti perubahan batu menjadi butiran pasir. |
Pada
perubahan kimia, yang berubah adalah zatnya. Zatnya berubah
karena terdapat reaksi kimia. Reaksi itu bisa berupa oksidasi, pembakaran, pencampuran zat, dll. Reaksi kimia akan membentuk zat jenis baru. |
Penyebabnya?
|
Pada
perubahan fisika, penyebabnya disebabkan oleh perubahan suhu
atau karena gaya. Seperti air (cair) yang didinginkan akan menjadi es (padat) atau batu yang diberi gaya maka akan hancur membentuk beberapa batu yang lebih kecil. |
Pada
perubahan kimia, penyebabnya adalah reaksi kimia. Reaksi kimia
membuat zat yang bereaksi membentuk zat baru. Reaksi itu dapat berupa oksidasi, pembakaran, dll. Contohnya adalah pembusukan makanan atau pembakaran kertas. |
Bisa Kembali?
|
Wujud
asli benda sebelum mengalami perubahan fisika bisa dikembalikan
dengan mudah. Misalnya air (cair) yang dibekukan bisa dirubah kembali menjadi cair tanpa mengubah sifat, massa, dan volumenya. Contoh lain adalah pegas yang bisa diperpanjang atau diperpendek kemudian dikembalikan seperti semula. |
Wujud
asli benda sebelum mengalami perubahan kimia tidak bisa
dikembalikan dengan mudah. Seperti contoh: kita tidak mungkin mengembalikan kayu yang telah hangus dibakar menjadi seperti semula. |
0 komentar:
Posting Komentar