Rabu, 27 Maret 2019

Berbagai Penyebab Bayi Tidak Mau Tidur, dan Cara Mengatasinya

Berbagai Penyebab Bayi Tidak Mau Tidur, dan Cara Mengatasinya

Ekspektasi: bayi Anda tidur nyenyak sepanjang malam sambil terkikik mengigau sesekali dalam mimpi indahnya. Anda dan pasangan akhirnya bisa tidur pulas tanpa gangguan.
Kenyataan: bayi Anda terbangun menangis meraung-raung di tengah malam, membangungkan seisi rumah, dan Anda kini berjuang untuk menenangkan si kecil kesayangan sambil menyesali waktu istirahat yang terbuang di saat tumpukan kerjaan menunggu Anda (dan kantung mata Anda) di pagi hari.
Akrab dengan skenario ini? Pada hari-hari tertentu, bayi bisa menangis terus selama dua jam penuh — atau bahkan lebih lama. Sore menjelang malam dan tengah malam adalah waktu yang paling umum untuk mendengarkan tangisan si kecil.
Sejumlah alasan mengapa bayi menangis adalah:
  • Lapar
  • Popok kotor atau basah
  • Kecapekan
  • Ingin digendong
  • Kepanasan atau kedinginan
  • Bosan
  • Overstimulasi
  • Tidak nyaman atau sakit (kolik, alergi, gumoh, tidak enak badan, dan sebagainya)
  • Takut
Semua bayi menangis, dan beberapa ‘hobi’ menangis. Selain alasan-alasan di atas, bayi yang menangis terus mungkin mengalami kebingungan membedakan mana pagi dan malam hari, jadi ia tidur sepanjang hari dan kemudian tetap terjaga di malam hari menangis minta ditemani.
Hal ini bisa menyulitkan Anda, karena tangisan sering terjadi di waktu-waktu rentan saat Anda justru merasa paling lelah dan tidak mampu untuk mengatasinya.

Bayi menangis terus dan sulit tidur, apa yang harus dilakukan?

Perut kenyang? Aman. Popok baru? Sudah. Bebas demam? Pasti. Tapi, mengapa masih menangis juga?
Menangis adalah cara anak memberitahu orangtuanya bahwa mereka membutuhkan kenyamanan dan perhatian. Kadang, sangat mudah untuk mengetahui apa yang si kecil inginkan, di banyak waktu lainnya, tidak selalu. Tapi, seiring dengan tumbuh kembangnya, ia akan belajar cara-cara lain untuk berkomunikasi dengan Anda. Misalnya, denan kontak mata, membuat suara-suara, dan tersenyum.
Sampai waktu itu tiba, cobalah sejumlah cara berikut untuk menenangkan tangisan si kecil — beberapa mungkin bekerja lebih baik dari yang lain:

1. Berikan sesuatu untuk diisap

Mengisap dapat menenangkan detak jantung bayi, melemaskan perutnya, dan menenangkan tangan-kaki yang berontak menggapai-gapai. Tawarkan dot atau ibu jarinya untuk diisap dan biarkan ia ngempeng sampai kembali tenang.
Jika ia menangis saat Anda sedang menyusui, biarkan ia ‘menggigiti’ puting Anda. Jika Anda menggunakan susu botolan, berikan ia mainan lembut (sterilkan terlebih dulu, ya!). Untuk menghindari kerusakan gigi, jangan celupkan dot atau mainan toothing ke dalam sesuatu yang manis.

2. Bedong si kecil

Bayi membutuhkan banyak kenyamanan dan kehangatan seperti yang mereka rasakan saat di dalam kandungan. Bungkus bayi Anda dalam selimut hangat atau kain bedong, sehingga ia merasa aman. Dengan tenang, dekap si kecil dekat dada Anda.
Beberapa bayi merasa bedongan atau gendongan terlalu konstriktif dan merespon lebih baik untuk bentuk lain, seperti mengisap dot atau gerakan berirama.
Goyangkan tubuh ke kanan-kiri dengan perlahan, coba ajak ia ngobrol atau nyanyikan lagu pengantar tidur. Saat menggendong, coba belai punggungnya dengan tegas dan berirama. Tepukan lembut juga bekerja sama baiknya untuk tenangkan bayi yang terus menangis.
Atau, Anda bisa tempatkan ia di kereta dorong bayi, dan goyang-goyangkan dengan lembut.

3. Baringkan menyamping

Saat menggendong atau menempatkan ia di kereta dorong bayi, posisikan tubuhnya dalam keadaan berbaring miring atau tengkurap untuk menciptakan kembali suasana seperti di dalam kandungan. Ingat: selalu kembalikan posisinya jadi telentang saat ia akhirnya benar-benar terlelap.
Ajak ia bicara dengan nada menenangkan dan jaga agar suhu kamar cukup hangat.

4. Ciptakan “white noise”

Dalam kandungan, bayi Anda dapat mendengar detak jantung Anda. Ini mungkin sebabnya mengapa bayi suka digendong, karena detak jantung Anda familiar dengannya.
Ciptakan “white noise” yang dapat menenggelamkan suara-suara lainnya. Anda bisa gunakan suara statis radio, mainan, atau menyalakan vacuum cleaner, kipas angin, atau pengering rambut.
Dengungan dari mesin-mesin elektronik ini mungkin terdengar kurang nyaman bagi Anda, namun, banyak bayi menangis yang akhirnya bisa kembali tenang setelah mendengarkan “white noise” — sama seperti deru konstan dalam tubuh Anda yang ia dengarkan setiap saat selama dalam kandungan.
Anda juga dapat mengunduh file “white noise” dari internet atau mengunduh aplikasi “white noise” yang bisa membantu tidur pulas, atau beli CD “white noise” yang khusus diciptakan untuk bayi.

5. Udara segar

Kadang, hanya dengan membuka pintu atau jendela sedikit lebih lebar, atau bawa ia jalan-jalan sebentar ke luar rumah dapat menghentikan tangisan dengan cepat. Jika berhasil, nikmatilah momen berharga ini: lihat pemandangan sekitar, ajak si kecil mengobrol dan bicarakan tentang dunia, apapun.

6. Pijat

Kebanyakan bayi senang disentuh, sehingga mungkin pijatan adalah jalan keluar terbaik untuk mengatasi tangisannya. Lakukan pijat dengan teratur dapat mengurangi frekuensi tangisan dan rewelan si kecil. Namun, waktu terbaik untuk memijat bayi adalah saat ia sedang terjaga.
Jangan terlalu khawatir tentang tidak mengetahui gerakan pijat yang sempurna — asalkan gerakannya lembut dan lambat, pijatan dapat memberikan kenyamanan. Tanggalkan pakaian bayi Anda dan pijat dengan lembut dan tegas. Anda bisa gunakan minyak atau krim pijat, asalkan si kecil setidaknya berusia satu bulan. Sambil memijat, ajak ia berbicara seperti biasa dan jaga agar suhu kamar tetap hangat.
Jika ia menangis selama dipijat, hentikan. Menangis saat dipijat menandakan overstimulasi: ia sudah cukup nyaman dan tidak ingin lagi dipijat.

Tangisan tetap tidak berhenti, haruskah saya khawatir?

Bayi yang baru lahir menangis di malam hari tergolong normal. Kerewelan biasanya akan meningkat dua minggu setelah kelahiran, memuncak setelah enam minggu, dan akan kembali surut dalam empat bulan. Yang perlu diwaspadai, jika ia menangis terus tanpa henti setelah semua upaya dilakukan.
Menangis berlebihan bisa menjadi pertanda bayi mengalami kolik. Kolik adalah kondisi umum, namun tidak ada yang tahu pasti apa penyebabnya. Dokter menduga bahwa kolik diakibatkan oleh semacam kram perut. Suara tangisan bayi karena kolik terdengar menyengsarakan dan panik meraung-raung, berhenti sesaat dan kemudian berlanjut lembali, yang menandakan hal tersebut diakibatkan oleh gelombang sakit perut.
Tangisan akibat kolik dapat berlangsung berjam-jam. Sedikit yang bisa Anda lakukan kecuali mencoba untuk menghibur dan menenangkan si kecil dan tunggu sampai tangisan reda.

0 komentar:

Posting Komentar