Dalam dunia medis khususnya untuk orang awam, ada dua jenis
penyakit demam tinggi yang punya gejala mirip, yaitu tipes dan demam berdarah.
Kedua jenis penyakit yang ditandai dengan demam tinggi ini baru bisa
dipastikan penyebabnya setelah setidaknya 3 hari untuk dilakukan tes darah.
Demam berdarah punya ciri khas kandungan trombosit saat cek darah, sedangkan
sakit tipes bisa diidentifikasi dari kandungan leukosit dalam darah. Artikel
kali ini khusus membahas tentang sakit tipes ini.
Penyakit
tipes biasanya dipicu oleh daya tahan tubuh yang drop, makan tidak teratur,
kurang istirahat sehingga membuat bakteri Salmonella typhi bisa tumbuh dan
berkembang dalam saluran pencernaan kita. Bakteri ganas ini biasanya menyebar
melalui makanan dan minuman yang sudah kotor.
Tipes ini
penyakit yang unik karena penularan bakteri bisa terjadi walaupun orang yang
menyebarkan bakteri tipes tidak menderita tipes. Penyakit penduduk negara
berkembang ini setidaknya sudah menyerang sebanyak 800 hingga 100 ribu penduduk
sepanjang tahun 2008.
Awal mula
tipes mulai marak saat proses sanitasi tidak berjalan dengan baik yang biasanya
terkait erat dengan masalah kesehatan yang serius di sebuah negara. Biasanya
tipes menyerang usia dewasa, namun akibat memburuknya sanitasi sebuah wilayah,
kini tipes juga bisa menyerang anak-anak. Tidak adanya imunisasi membuat belum
sempurnanya sistem kekebalan tubuh mereka sehingga tipes bisa masuk ke
anak-anak.
Saat Anda mulai merasakan tubuh yang tidak enak badan, kemudian
meriang dan bisa semakin membuat tubuh lemas dan suhu makin naik, maka ada
beberapa kemungkinan yang terjadi pada kesehatan Anda yaitu, demam biasa, demam
berdarah atau tipes.
Khusus
penyakit tipes, Demam Tinggi selama 1-3 minggu sejak tubuh terinfeksi adalah
tanda-tanda utamanya, dan piagnosa tipes baru bisa dilakukan setelah demam
berlangsung setidaknya 3-5 hari saat dilakukan cek darah. Sebelum 3 hari,
penyakit tipes belum kelihatan. Seringkali keluhan lain ikut menyertai seperti
diare, mual, sakit perut, sakit kepala, tubuh lemah, susah tidur dan
sebagainya.
Jika belum
jelas sakit tipes atau bukan, biasanya dokter akan memberikan obat penurun
panas, dan setelah memastikan hasil lab bahwa pasien menderita tipes baru
dilakukan pengobatan yang spesifik karena jika terlambat penanganan akan
berbahaya. Komplikasi sakit serius seperti pendarahan internal atau pecahnya
sistem pencernaan (usus) adalah efek dari keterlambatan penanganan tipes yang
harus diwaspadai.
Apakah
Sakit Tipes harus Opname di Rumah Sakit?
Pada prinsipnya, seseorang opname di rumah sakit bertujuan agar
pengawasan lebih intensif dibandingkan dengan perawatan keluarga di rumah.
Apalagi penyakit seperti tipes termasuk butuh perawatan medis yang ketat dari
sisi pemberian obat, kebersihan dan kontrol makanan karena diperkirakan 1 dari
5 orang akan meninggal karena tifus, sisanya berisiko menderita komplikasi yang
disebabkan infeksi akibat salah dalam penanganan .
Obat utama
dari tipes adalah antibiotik. Dokter akan memberikan resep seuai dengan kadar
infeksi pasien. Untuk stadium awal, sebenarnya pasien bisa di rawat di rumah
dengan pemberian antiobiotik selama 1-2 pekan dan baru akan opname ke rumah
sakit manakala terlambat terdiagnosis atau sudah dalam stadium lanjut.
Tahap Perkembangan Penyakit
Tipes
Saat awal gejala tifus terjadi sampai
dengan 1-3 minggu, penyakit tipes bisa berkembang dari gejala ringan menjadi
tipes berat. Tifus biasanya disertai dengan demam tinggi, tidak enak badan,
sakit kepala, diare, bintik-bintik merah di dada, dan pembesaran pada limpa dan
hati.
Pengobatan normal untuk jenis penyakit
tipes adalah menggunakan obat antibiotik. Karena konsumsi obat yang tidak
tertib dan perkembangan imunitas bakteri, kini makin banyak kasus
ditemukan dimana bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik. Ketatnya sanitasi
perawatan pasien tipes bahkan sampai mengharuskan orang sehat yang membawa
bakteri Salmonella typhi tidak boleh mempersiapkan makanan bagi
pasien/penderita.
Centers for Disease Control and
Prevention (CDC),menjelaskan secara lebih detil gejala dan tahap perkembangan
penyakti tipes sebagai berikut:
·
Gejala
awal: demam tinggi berkepanjangan, tubuh lemah, sakit perut, sakit kepala,
kehilangan nafsu makan
·
Gejala
tahap lanjut: beberapa orang mengalami sembelit dan ruam serta terjadi
pendarahan internal dan kematian bisa terjadi jiak terlambat penanganan
Pengobatan
dan Pencegahan Penyakit Tipes
Sejauh ini di Indonesia pencegahan penyakit tipes bisa dilakukan
dengan sistem vaksinasi dan menjalani gaya hidup sehat..
·
Vaksin tifoid digunakan sebagai imunisasi
namun tidak wajib, hanya sebatas dianjurkan oleh pemerintah untuk anak diatas
usia 2 tahun (dalam bentuk oral untuk anak balita dan suntik untuk usia > 6
tahun)
·
Vaksin ini juga bagus diberikan bagi orang
yang akan bepergian ke negara yang rawan penyebaran penyakit tipes, walaupun
tidak menjamin 100% bebas tipes namun setidaknya mengurangi dampak fatal dari
penyakit tipes tersebut.
·
Gaya hidup sehat yang disarankan adalah selalu
steril terhadap setiap makanan yang dikonsumsi
·
Hindari kondisi rawan risiko seperti konsumsi seafood, sayuran, susu, maupun toilet yang
terkontaminasi kotoran manusia/bakteri tipes.
Diagnosis Tifus dan Proses
Pengobatannya
Seseorang bisa dinyatakan terkena
tipes dengan menggunakan berbagai diagnosa sebagai berikut:
·
Pemeriksaan
Widal (uji serologi) jika hasil lab menunjukkan keberadaan bakteri
salmonella thyphosa penyebab utama penyakit tipes.
·
Tes
imunologi TUBEX dengan deteksi partikel berwarna, bagi yang sensitif terhadap
indikator warna penentu sakit tipes
·
Analisa
sampel darah, tinja, atau urine di laboratorium dan cek sampel cairan tulang
belakang untuk memastikan sakit tipes jika susah dideteksi dengan cek darah
normal.
Jika terdeteksi sakit tipes, maka
untuk mempercepat proses penyembuhan langkah sederhana berikut ini bisa
dilakukan (di rumah/rawat jalan jika tipes stadium awal)
·
Istirahat
cukup, makan teratur dan minum banyak air putih
·
Jaga
kebersihan dengan rutin cuci tangan teratur dengan sabun desinfektan
Penyakit tipes termasuk jenis penyakit
yang mudah kambuh karena disebabkan oleh kemampuan bakteri Salmonella typhi
untuk bertahan hidup di dalam saluran usus dalam waktu lama, sehingga jika gaya
hidup kita tidak sehat maka mudah terpicu untuk kambuh kembali apalagi jika
bekerja di bidang berisiko seperti:
·
Bekerja
di pengolahan dan penyiapan makanan
·
Perawat
rumah sakit dan pengasuh balita atau perawat lansia
Jika sakit tipes kambuh, maka
pengobatan menggunakan antibiotik selain melalui suntik juga akan dimasukkan ke
dalam cairan infus untuk menghindari keluhan lain seperti diare parah, serta
perut kembung.
Karena,
gejala dan pengobatan penyakit tipes biasanya hanya demam tinggi dan pengobatan
antibiotik kemudian diminta istirahat, maka banyak pasien yang cenderung
mengabaikan pengobatan ini sehingga tidak rutin dalam konsumsi obat atau
menjalankan nasihat dokter, khususnya saat rawat jalan. Padahal tipes berisiko
terhadap komplikasi penyakit berikut ini:
·
Pendarahan
sistem pencernaan dari dalam
·
Infeksi
saluran pencernaan yang menyebar ke jaringan sekitarnya
·
Stadium
lanjut usus atau sistem pencernaan bisa pecah.
Gejala
komplikasi tipes yang perlu diwaspadai biasanya seperti berikut ini:
·
Untuk
komplikasi pendarahan seringkali diawali dengan gejala sesak napas. Pasien
mudah lelah kadang diikuti muntah darah, kulit pucat, denyut jantung tidak
teratur. Dalam tahap lanjut tinja bisa berwarna hitam pekat. Kondisi ini
membutuhkan pengobatan dalam bentuk operasi perbaikan pencernaan.
·
Untuk
komplikasi dinding sistem pencernaan terluka atau berlubang bisa berisiko
kematian ditandai dengan infeksi dalam darah (sepsis), mual dan muntah dan
masuk kategori gawat darurat.
Pengobatan
Tifus Rawat Jalan dan Rawat Inap
Berdasarkan tingkat kegawatan, sakit tipes bisa dilakukan
perawatan mulai di rumah atau di rumah sakit dengan mekanisme sebagai berikut:
Pengobatan Tifus (Tipes) di
Rumah untuk stadium awal
Tipes stadium awal dimulai dari 1-2 minggu sejak demam awal
terjadi dan membutuhkan pengobatan antibiotik rutin selama perawatan di rumah.
Walaupun biasanya gejala berkurang setelah 2-3 hari mengonsumsi antibiotik,
namun pengobatan dan perawatan di rumah harus berjalan dengan baik yang
meliputi: istirahat cukup, makan teratur (porsi kecil sering atau porsi banyak
cukup 3x sehari) dan minum banyak air putih serta cuci tangan teratur dengan
sabun dan air agar steril dari bakteri.
Pengobatan Tifus (Tipes) di Rumah
Sakit untuk stadium lanjut
Prinsip
pengobatan sama dengan di rumah yaitu dengan obat Antibiotik, namun jika di
rumah sakit prosedur pengobatan lebih intensif, salah satunya dengan asupan
cairan dan nutrisi melalui infus.
0 komentar:
Posting Komentar