Contoh cerpen pendidikan karakter anak bangsa. Cerpen singkat ini menceritakan tentang akan bernama Gempi, yang terjerumus ke dalam jurang teknologi, bagaimana kisahnya, dibaca ya?
Cerpen Pendidikan Karakter Anak Bangsa
Gempi adalah anak yang rajin dan pintar di sekolahnya, hampir setiap materi pelajaran, dia mendapatkan nilai sempurna, yaitu 100. Dia tinggal di komplek perumahan di sekitar Ciamis, Jawa Barat.
Cerita ini bermuka ketika pertama kali dia masuk kelas 7 di sekolah baruitu. Nama sekolahnya adalah SMPN 2 Panawangan. Semua anak menggunakan hp sebagai sarana belajar dan mencari informasi dalam mengerjakan tugas.
Selama di Sekolah Dasar, dia belajar dan mencari informasi menggunakan komputer atau laptop milik ayahnya. Hp yang dia miliki tidak diberikan akses internet, dengan tujuan agar dia tidak kecanduan sosial media.
Pada ulang tahun yang ke-13, dia meminta kepada orangtuanya untuk memberikan hp baru dan akses internet. Mengetahui itu, kedua orangtuanya mempertimbangkan dan menyetujui permintaannya itu.
Gempi berjanji, jika semuanya dikabulkan akan semakin giat untuk belajar dan berprestasi di sekolahnya.
Dalam waktu satu minggu, dia sudah mulai menggunakan dan memiliki banyak jenis sosial media. Update status kini menjadi kebiasaan baru yang menggeser waktu belajarnya.
Game online mulai menggeser waktu berkumpul dengan keluarganya, dia lebih sering aktif di WA group dengan alasan mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR).
Semenjak mengenal internet yang digunakan kurang tepat, bukan cuma prestasi yang tidak dia dapat, nilainya juga jeblok hampir di bawah rata-rata.
Ketika hari libur tiba, semua anggota keluarganya berkumpul di ruang tamu, tapi sayang Gempi masih asyik tertidur, karena ngantuk berat akibat semalaman main game.
‘Ting’ suara pesan masuk berbunyi di hp ibunya. Pesan itu dirikim oleh wali kelas Gempi, menjelaskan bahwa nilai Gempi turun drastis. Betapa kaget ibunya membaca pesan itu.
Gempi akhirnya diberikan pengarahan, bahwa teknologi itu penting, tetapi gunakan untuk menunjang kebutuhannya sebagai pelajar, bermain sosial media boleh, tetapi harus dengan batas wajar, tahu kapan belajar, kapan istirahat, dll.
Dia yang merasa bersalah, meminta maaf telah mengingkari janji, kemudian mempertanggung jawabkan semuanya, dia memperbaiki kesalahan dan mulai membagi waktu antara bermain, belajar, dan berkumpul dengan keluarga.
Dia kembali menjadi anak berprestasi di sekolah, bahkan banyak hal baru yang bermanfaat di lakukan, seperti mempromosikan kegiatan sekolah di sosial media, menulis berita kegiatan sekolah di blognya, dll. Sampai akhirnya dia terpilih menjadi ketua OSIS.
Gempi tumbuh menjadi seorang remaja yang memiliki karakter yang buat, senang membantu teman, dan aktif di kegiatan luar sekolah untuk membantu mengajar anak-anak yang kurang mampu.
Tamat.
Sebagai anak bangsa, kita harus menjadi contoh generasi penerus bangsa yang hebat, agar persatuan dan kesatuan kita semakin kuat.
0 komentar:
Posting Komentar