Home »
» Konsep Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi
KONSEP PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Perkembangan
ekonomi mengacu pada masalah negara terbelakang, sedang pertumbuhan mengacu
pada masalah negara maju. Menurut Schumpeter, perkembangan adalah perubahan
spontan dan terputus-putus dalam keadaan stasioner yang senantiasa mengubah dan
mengganti situasi keseimbangan yang ada sebelumnya. Sedangkan pertumbuhan
adalah perubahan jangka panjang secara perlahan dan mantap yang terjadi melalui
kenaikan tabungan dan penduduk.
Bedanya
pertumbuhan dengan pembangunan adalah bahwa pertumbuhan lebih melihat kepada
target, sedang pembangunan melihat prosesnya. Namun demikian, istilah
perkembangan ekonomi digunakan secara bergantian dengan istilah pertumbuhan
ekonomi, kesejahteraan ekonomi, kemajuan ekonomi dan perubahan jangka panjang.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PERTUMBUHAN
EKONOMI
Proses pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua macam faktor:
1. Faktor ekonomi
• Sumber alam atau tanah. Yang mencakup: kesuburan tanah, letak dan susunannya,
kekayaan hutan, mineral, iklim, sumber air, sumber lautan, dsb. Lewis:
"Dengan hal-hal yang sama, orang dapat mempergunakan dengan lebih baik
kekayaan alamnya dibandingkan apabila mereka tidak memilikinya."
• Akumulasi Modal. Modal berarti persediaan faktor produksi yang secara fisik
dapat direproduksi. Apabila stok modal naik dalam batas waktu tertentu maka
disebut akumulasi modal atau pembentukan modal.
Nurskse: "Makna pembentukan modal adalah masyarakat tidak melakukan
keseluruhan kegiatannya saat ini sekedar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumsi yang mendesak, tetapi mengarahkan sebagian daripadanya untuk pembuatan
barang modal, alat-alat dan perlengkapan, mesin dan fasilitas pengangkutan,
pabrik dan peralatannya."
Kuznets: "rasio modal output marginal atau ICOR (incremental
capital-output ratio; incremental = marginal) memainkan peranan penting dalam
pertumbuhan ekonomi modern".
• Organisasi. Organisasi berkaitan dengan penggunaan faktor produksi di dalam
kegiatan ekonomi. Organisasi bersifat melengkapi (komplemen) modal, buruh, dan
membantu meningkatkan produktivitasnya.
Dalam pertumbuhan ekonomi modern, wiraswastawan tampil sebagai organisator dan
pengambil resiko diantara ketidakpastian. Schumpeter: "wiraswastawan tidak
perlu seorang kapitalis, tapi berfungsi melakukan pembaruan (inovasi)."
Contoh revolusi industri di Inggris.
• Kemajuan teknologi. Perubahan teknologi dianggap sebagai faktor paling
penting di dalam proses pertumbuhan ekonomi. Perubahan tersebut berkaitan
dengan perubahan di dalam metode produksi sebagai hasil pembaruan atau teknik
penelitian baru. Perubahan ini menaikkan produktivitas buruh, modal, dan faktor
produksi lain.
Kuznets: lima pola penting pertumbuhan teknologi dalam pertumbuhan ekonomi
modern, yaitu
(1) penemuan ilmiah,
(2) invensi,
(3) inovasi atau pembaruan,
(4) penyempurnaan,
(5) penyebarluasan penemuan.
• Pembagian kerja dan skala produksi. Spesialisasi dan pembagian kerja
menimbulkan peningkatan produktivitas. Adam Smith menekankan arti penting
pembagian kerja bagi perkembangan ekonomi. Pembagian kerja à perbaikan
kemampuan produksi buruh à buruh lebih efisien à menghemat waktu à mampu
menemukan mesin baru à produksi meningkat.
2. Faktor non-ekonomi
• Lembaga atau faktor sosial dan budaya. Pendidikan dan kebudayaan di Barat
membawa ke arah penalaran (reasoning) dan skeptisisme à menanamkan semangat
baru dan memunculkan kelas pedagang baru à menghasilkan perubahan pandangan,
harapan, struktur dan nilai-nilai sosial à orang dibiasakan menabung dan
berinvestasi dan menikmati resiko untuk memperoleh laba. Lewis: "hasrat
untuk berhemat", memaksimumkan output untuk input tertentu.
• Sumberdaya manusia. Pengembangan faktor manusia berkaitan dengan efisiensi
dan produktivitas, yang oleh ahli ekonomi disebut pembentukan modal insani,
yaitu proses peningkatan ilmu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seluruh
penduduk negara ybs.
Jumlah penduduk yyang melonjak cepat merupakan penghambat bagi pembangunan di
negara berkembang.
• Faktor politik dan administratif. Stabilitas politik dan administrasi yang
kokoh membantu pertumbuhan ekonomi modern. Administrasi yang kuat, efisien, dan
tidak korup sangat penting bagi pembangunan ekonomi. Demikian juga dengan
ketertiban, stabilitas dan perlindungan hukum mendorong kewiraswastaan.
Struktur politik dan administrasi yang lemah merupakan penghambat besar bagi
pembangunan ekonomi negara terbelakang.
TEORI-TEORI PEMBANGUNAN
1. Teori Adam Smith
• Ahli ekonomi Klasik yang paling terkemuka.
• Bukunya yang terkenal: "An Inquiry into the Nature and Cause of the
Wealth of Nations" (1776).
• Meyakini doktrin hukum alam dalam persoalan ekonomi à orang dibiarkan
mengembangkan kepentingan pribadinya à setiap individu akan dibimbing oleh
suatu "kekuatan yang tidak terlihat" atau invisible hand, yaitu pasar
persaingan sempurna. Jadi, jika semua orang dibiarkan bebas akan memaksimalkan
kesejahteraan mereka secara agregat.
• Teori pertumbuhan ekonomi:
(1) pembagian kerja,
(2) proses pemupukan modal,
(3) agen pertumbuhan ekonomi,
(4) proses pertumbuhan.
• Pembagian kerja: meningkatnya keterampilan kerja, penghematan waktu dalam
memproduksi barang, penemuan mesin yang sangat menghemat tenaga.
• Proses pemupukan modal: kaum kapitalis dan tuan tanah yang mampu menabung,
sedangkan kelompok pekerja diperkirakan tidak mampu menabung. Mengapa pemilik
modal menanamkan modalnya? Iklim investasi? Tingkat suku bunga?
2. Teori Ricardian
• Buku David Ricardo: "The Principles of Political Economy and
Taxation" (1917).
• Teori distribusi, dengan asumsi:
(1) seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum dan angkatan kerja
dalam
pertanian membantu menentukan distribusi industri,
(2) berlaku "law of diminishing return" bagi tanah,
(3) persediaan tanah tetap,
(4) permintaan akan gandum inelastis,
(5) buruh dan modal merupakan input variables,
(6) keadaan pengetahuan teknis adalah tertentu atau given,
(7) upah buruh cukup untuk hidup minimal,
(8) harga penawaran buruh tertentu dan tetap,
(9) permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal,
(10) terdapat persaingan yang sempurna,
(11) pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan.
• Atas dasar asumsi tersebut di atas, Ricardo membangun teorinya tentang saling
hubungan antara tiga kelompok dalam perekonomian yaitu tuan tanah, kapitalis,
dan buruh. Masing-masing kelompok mendapatkan uang sewa, keuntungan, dan upah.
• Sewa per unit buruh adalah perbedaan antara produk rata-rata dan produk
marginal. Atau keseluruhan sewa sama dengan perbedaan antara produk rata-rata
dengan produk marginal dikalikan dengan banyaknya tenaga kerja dan modal yang
digunakan dalam pengolahan tanah.
• Tingkat upah ditentukan oleh cadangan upah dibagi dengan jumlah buruh.
• Keuntungan merupakan kekayaan yang disisihkan untuk pembentukan modal, yang
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu kemampuan dan kemauan untuk menabung.
3. Teori Keynes
• Tidak menganalisa masalah-masalah negara terbelakang, tetapi berkaitan dengan
negara kapitalis maju.
• Bukunya yang terkenal The General Theory of Employment, Interest and Money.
• Pendapatan total merupakan fungsi dari pekerjaan total dalam suatu negara.
• D Y = K D I, K = multiplier, hubungan antara kenaikan investasi dan
pendapatan, yaitu kenaikan tertentu pada investasi menyebabkan kenaikan yang
berlipat pada pendapatan melalui kecenderungan berkonsumsi.
• Syarat pokok kemajuan ekonomi:
(1) kemampuan mengendalikan penduduk,
(2) kebulatan tekad menghindari perang dan perselisihan sipil,
(3) kemauan untuk mempercayai ilmu pengetahuan, mempedomani hal-hal yang
benar- benar sesuai dengan iilmu pengetahuan,
(4) tingkat akumulasi yang ditentukan oleh margin antara produksi dan konsumsi.
4. Teori Schumpeter
• Joseph Alois Schumpeter pertama kali mengemukakan teori pertumbuhan
ekonominya dalam buku "Theory of Economic Development" (1911).
• Asumsi: perekonomian persaingan sempurna yang berada dalam keseimbangan
mantap (tak ada laba, tidak ada suku bunga, tidak ada tabungan, tidak ada
investasi, tidak ada pengangguran terpaksa). Keseimbangan ini ditandai
"arus sirkuler".
• Pembangunan adalah perubahan yang spontan dan terputus-putus pada
saluran-saluran arus sirkuler tersebut, gangguan terhadap keseimbangan yang
selalu mengubah dan mengganti keadaan keseimbangan yang ada sebelumnya. Unsur
utama pembangunan adalah inovasi.
• Inovasi terdiri dari
(1) pengenalann barang baru,
(2) pengenalan metode produksi baru,
(3) pembukaan pasar baru,
(4) penguasaan sumber penawaran baru bahan mentah atau barang semi
manufaktur,
(5) pembentukan organisasi baru pada setiap industri seperti penciptaan
monopoli.
• Pengusaha merupakan tokoh kunci di dalam analisa Schumpeter. Pengusaha
adalah
inovator.
• Menurutnya, matinya kapitalis disebabkan tiga hal:
(1) kemerosotan fungsi kewiraswastaan,
(2) kehancuran keluarga borjuis,
(3) kerusakan kerangka kelembagaan masyarakat kapitalis.
5. Teori Dualistik
Dualisme: keadaan bersifat ganda, tidak seragam.
Teori dualistik masyarakat dari J.H. Boeke:
• Teorinya tentang "dualisme masyarakat" merupakan teori umum
pembangunan masyarakat dan pembangunan ekonomi negara terbelakang yang terutama
didasarkan pada hasil kajiannya terhadap perekonomian Indonesia.
• Tiga ciri manusia: semangat sosial, bentuk organisasi, dan teknik yang mendominasinya.
• Dua sistem sosial yang sangat berbeda, namun berdampingan. Sistem sosial yang
satu tidak dapat menguasai yang lainnya, secara sepenuhnya.
• Kritik atas teori Boeke:
(1) keinginan tidak terbatas,
(2) buruh lepas bukan tidak terorganisasi,
(3) mobilitas penduduk,
(4) dualisme bukan khas ekonomi terbelakang,
(5) dapat diterapkan pada masyarakat Barat,
(6) bukan suatu teori tetapi deskripsi,
(7) peralatan teori ekonomi Barat dipakai di masyarakat Timur,
(8) tidak memberikan pemecahan terhadaap masalah pengangguran.
Teori dualistik teknologi dari Benyamin Higgins:
• Dualisme teknologi berarti penggunaan berbagai fungsi produksi pada sektor
maju dan sektor tradisional dalam perekonomian terbelakang.
• Higgins membangun teorinya di sekitar dua barang, dua faktor produksi dan dua
sektor dengan kekayaan faktor dan fungsi produksinya.
• Sektor industri vs non industri, perbedaan produktivitas disebabkan
oleh:
(1) modal,
(2) penggunaan penggetahuan,
(3) organisasi.
• Kritik atas teori Higgins:
(1) koefisien tidak tetap di sektor industri,
(2) harga faktor tidak tergantung pada kekayaan faktor,
(3) mengabaikan faktor kelembagaan,
(4) mengabaikan penggunaan teknik penyerap buruh,
(5) besarnya dan sifat pengangguran tersembunyi tidak jelas.
Teori dualistik finansial dari Mynt:
• Pasar uang terorganisir vs non terorganisir
• Sektor industri dan pertanian
• Bunga tinggi, rentenir, tuan tanah, sistem ijon, pedagang perantara, dsb.
Dualisme Regional:
• Ketidakseimbangan tingkat pembangunan antara region atau daerah karena
penggunaan modal.
• Ketidakseimbangan antar kota.
• Ketidakseimbangan antara pusat dan daerah.
6. Konsep Pertumbuhan Tidak Berimbang
• Investasi seyogyanya dilakukan pada sektor yang terpilih daripada secara
serentak di semua sektor ekonomi.
• Rostow: "agar suatu ekonomi dapat melampaui tahap masyarakat tradisional
dan mencapai tahap tinggal landas maka yang penting ialah meningkatkan laju
investasi produktif dari 5% atau kurang hingga menjadi 10% atau lebih".
• Strategi Hirchman: "dengan sengaja tidak menyeimbangkan perekonomian,
sesuai dengan strategi yang dirancang sebelumnya, adalah cara yang terbaik
untuk mencapai pertumbuhan pada suatu negara terbelakang. Investasi pada
industri atau sektor-sektor perekonomian yang strategis akan menghasilkan
kesempatan investasi baru dan membuka jalan bagi pembangunan ekonomi lebih
lanjut. Pembangunan sebagai rantai disequilibrium".
• Menimpangkan perekonomian melalui modal overhead sosial (MOS) dan melalui
kegiatan langsung produktif (KLP).
• Penilaian: realistis dan memopertimbangkan semua aspek perencanaan
pembangunan.
• Keterbatasan:
(1) kurang perhatian pada komposisi, arah dan saat pertumbuhan tidak
berimbang,
(2) mengabaikan perlawanan,
(3) di luar kemampuan negara terbelakang,
(4) kekurangan fasilitas dasar,
(5) kekurangan mobilitas faktor,
(6) timbulnya tekanan inflasi,
(7) dampak-kaitan tidak didasarkan data,
(8) terlalu banyak penekanan pada keputusan investasi.
7. Teori Rostow
Lima tahap pertumbuhan ekonomi:
(1) masyarakat tradisional,
(2) prasyarat untuk tinggal landas,
(3) tinggal landas,
(4) dewasa (maturity),
(5) masa konsumsi massal.
• Masyarakat tradisional: suatu masyarakat yang strukturnya berkembang di
sepanjang fungsi produksi berdasarkan ilmu dan teknologi pra-Newton dan sebagai
hasil pandangan pra-Newton terhadap dunia fisika.
• Prasyarat tinggal landas merupakan masa transisi dimana prasyarat-prasyarat
pertumbuhan swadaya dibangun atau diciptakan. Di Eropa Barat, prasyarat tinggal
landas didorong atau didahului oleh empat kekuatan yaitu renesans atau era
pencerahan, kerajaan baru, dunia baru, dan agama baru atau reformasi.
• Tahap tinggal landas merupakan titik yang menentukan di dalam kehidupan suatu
masyarakat ketika pertumbuhan mencapai kondisi normal dan kekuatan modernisasi
berhadapan dengan adat-istiadat dan lembaga-lembaga. Periode ini memerlukan
waktu dua dasawarsa. Tiga syarat tinggal landas adalah
(1) kenaikan laju investasi produktif, misalnya dari 5% atau kurang ke lebih
dari 10%
dari pendapatan nasional,
(2) perkembangan salah satu atau beberapa sektor manufaktur penting dengan
laju
pertumbuhan yang tinggi,
(3) hadirnya secara cepat kerangka politik, sosial dan organisasi yang
menampung hasrat ekspansi di sektor modern tersebut dan memberikan daya dorong
pada pertumbuhan.
• Tahap maturity didefinisikan sebagai tahap ketika masyarakat telah dengan
efektif menerapkan serentetan teknologi modern terhadap keseluruhan sumberdaya
mereka.
• Era konsumsi massa besar-besaran ditandai dengan migrasi ke pinggiran kota,
pemakaian mobil secara luas, barang-barang konsumen dan peralatan rumah tangga
yang tahan lama. Pada tahap ini perhatian masyarakat beralih dari penawaran ke
permintaan, dari persoalan produksi ke konsumsi dan kesejahteraan dalam arti
luas.
8. Teori Leibenstein
• Terkenal dengan teori Upaya Minimum Kritis Leibenstein.
• Tesis: negara terbelakang dicekam oleh lingkaran setan kemiskinan yang
membuat mereka tetap berada di sekitar tingkat keseimbangan pendapatan per
kapita yang rendah.
• Untuk mengatasinya dengan "upaya minimum kritis" tertentu yang akan
menaikkan pendapatan per kapita pada tingkat di mana pembangunan yang
berkesinambungan dapat dipertahankan.
• Setiap ekonomi tunduk pada "goncangan" (yang menurunkan Y/cpt) dan
"rangsangan" (yang meningkatkan Y/cpt).
• Laju pertumbuhan penduduk merupakan fungsi dari pendapatan per kapita.
9. Teori Myrdal
• Teori Myrdal mengenai Dampak Balik (backwash effects)
• Gunar Myrdal: Economic Theory and Underdeveloped Regions (1957)
• Pembangunan ekonomi menghasilkan suatu proses sebab-menyebab sirkuler yang
membuat si kaya mendapat keuntungan semakin banyak, dan mereka yang tertinggal
di belakang menjadi semakin terhambat. Dampak balik (backwash effects)
cenderung membesar dan dampak sebar (spread effects) cenderung mengecil. Secara
kumulatif kecenderungan ini semakin memperburuk ketimpangan internasional dan
menyebabkan ketimpangan regional diantara negara-negara terbelakang.
• Tesis Myrdal: membangun teori keterbelakangan dan pembangunan ekonominya di
sekitar ide ketimpangan regional pada taraf nasional dan internasional.
• Ketimpangan regional: berkaitan erat dengan sistem kapitalis yang
dikendalikan oleh motif laba.
• Ketimpangan internasional: perdagangan internasional mungkin mempunyai dampak
surut yang kuat pada negara terbelakang.
10. Teori Pembangunan Ekonomi Fei-Ranis
• John Fei dan Gustav Ranis dalam "A Theory of Economic Development"
menelaah proses peralihan yang diharapkan akan dilewati suatu negara
terbelakang untuk beranjak dari keadaan stagnasi ke arah pertumbuhan swadaya.
• Merupakan penyempurnaan dari teori Lewis mengenai persediaan buruh yang tidak
terbatas.
• Teori Fei-Ranis: Suatu negara yang kelebihan buruh dan perekonomiannya miskin
sumberdaya, sebagian besar penduduk bergerak disektor pertanian di tengah
pengangguran yang hebat dan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Ekonomi
pertaniannya mandeg. Di sana terdapat sektor industri yang aktif dan dinamis.
Pembangunan terdiri dari pengalokasian kembali surplus tenaga kerja pertanian
yang sumbangannya terhadap output nol, ke industri dimana mereka menjadi
produktif dengan upah yang sama.
• Asumsi yang digunakan:
(1) ekonomi dua-muka yang terbagi dalam sektor pertanian tradisional yang
mandeg dan sektor industri yang aktif,
(2) output sektor pertanian adalah fungsi dari tanah dan buruh saja,
(3) di sektor pertanian tidak ada akumulasi modal, kecuali reklamasi,
(4) penawaran tanah bersifat tetap,
(5) kegiatan pertanian ditandai dengan hasil (return to scale) yang tetap dengan
buruh
sebagai faktor variabel,
(6) produktivitas marginal buruh nol,
(7) output sektor industri merupakan fungsi dari modal dan buruh saja,
(8) pertumbuhan penduduk sebagai fenomena eksogen,
(9) upah nyata di sektor pertanian dianggap tetap dan sama dengan tingkat
pendapatan
nyata sektor pertanian,
(10) pekerja di masing-masing sektor hanya mengkonsumsikan produk-produk
pertanian.
• Berdasar asumsi tersebut, telaah pembangunan ekonomi surplus-buruh menjadi 3
tahap: (1) para penganggur tersamar, dialihkan dari pertanian ke industri
dengan upah
institusional yang sama,
(2) pekerja pertanian menambah keluaran pertanian tetapi memproduksi lebih
kecil
daripada upah institusional yang mereka peroleh,
(3) buruh pertanian menghasilkan lebih besar daripada perolehan upah
institusional.
• Penilaian: keunggulan pokok dari teori ini adalah bahwa ia menunjukkan
arti
penting produk pertanian di dalam menghimpun modal di negara berkembang.
• Kritik:
(1) asumsi persediaan tanah tetap, tapi dalam jangka panjang sebenarnya berubah
(2) asumsi upah institusional tetap yang lebih tinggi dari MPP, padahal
tidak,
(3) asumsi upah institusional di sektor pertanian adalah tetap,
(4) asumsi tentang model atau ekonomi tertutup,
(5) komersialisasi pertanian menjurus ke inflasi,
(6) MPP bukan nol.
11. Teori Ketergantungan
• Sebagian terbesar (sekitar 80%) penduduk di negara-negara dunia ketiga
tinggal di daerah perdesaan. Mereka umumnya (sekitar 66%) bekerja di sektor
pertanian. Padahal sumbangan sektor pertanian terhadap produk nasional kotor
(GDP) hanya 32%.
• Di negara berkembang, sektor pertanian memiliki produktivitas yang rendah,
teknologi pertaniannya primitif, organisasinya tidak baik, terbatasnya input
modal fisik dan tenaga kerja yang terdidik/terampil.
• Umumnya perekonomian di negara-negara yang sedang berkembang berorientasi
pada produksi bahan-bahan pokok sebagai saingan dari kegiatan-kegiatan produk
sekunder (industri) dan tersier (jasa). Komoditi pokok ini merupakan ekspor
yang penting ke negara lain.
• Teori ketergantungan merupakan bagian dari "model-model strukturalis
internasional", yang secara esensial memandang negara-negara dunia ketiga
sebagai benda yang diatur oleh kekakuan struktur ekonomi dan institusional
serta terperangkap dalam suasana 'ketergantungan' dan 'dominasi' terhadap
negara-negara kaya. Terdapat dua jalur dalam model strukturalis internasional
ini yaitu model dependensi 'neo-kolonial' dan model 'paradigma tiruan/palsu'.
• Model dependensi neo-kolonial merupakan sisa-sisa pertumbuhan dari pemikiran
Marxis. Ciri pemikiran ini adalah eksistensi dan memelihara keterbelakangan
dunia ketiga, terutama sekali terhadap evolusi historis mengenai sistem
kapitalis internasional yang betul-betul tidak sama dalam hubungan
negara-negara kaya dan negara-negara miskin.
• Model paradigma tiruan/palsu yaitu atribut keterbelakangan dunia ketiga
mengenai kesalahan dan ketidaksesuaian nasehat yang diperoleh dengan baik
tetapi negara maju/donor seringkali kurang jelas atau kekurangan bahan mengenai
kondisi atau latar belakang masing-masing negara yang sedang berkembang. Negara
maju/donor memberikan konnsep-konsep yang besar, struktur teoritikal yang baik
dan model-model ekonometrik yang kompleks mengenai pembangunan yang seringkali
menimbulkan kekurangsesuaian atau menimbulkan kebijakan-kebijakan yang keliru
karena faktor-faktor institusional dan struktural (pemilikan tanah tak adil,
pembagian kredit yang timpang, pengendalian finansial yang tidak tepat, dsb).
0 komentar:
Posting Komentar